Financial Market Update
POI - Point of Interest:
Inflasi
Jerman melonjak ke level 10,0% YoY pada September 2022, merupakan level
tertingginya sepanjang masa dan jauh di atas ekspektasi konsensus sebesar 9,4%
YoY. Inflasi meningkat karena memburuknya krisis energi di Eropa serta berlanjutnya
kendala rantai pasokan. Secara bulanan, inflasi naik 1,9% MoM di September
2022, merupakan kenaikan terbesar sejak Maret 2022.
Telepon
seluler bisa non-aktif di seluruh Eropa pada saat musim dingin ini jika
pemadaman listrik melumpuhkan menara jaringan seluler di seluruh wilayah Eropa,
karena keputusan Rusia baru-baru ini untuk menghentikan pasokan gas ke Eropa
telah meningkatkan kemungkinan memburuknya energi krisis pada musim dingin ini.
Harga
minyak terkonsolidasi di sekitar USD88-90/barel karena investor menunggu
klarifikasi tentang potensi pemangkasan pasokan minyak oleh OPEC+. Saat ini,
OPEC+ sedang mempertimbangkan apakah akan terlibat dalam aksi pemangkasan
produksi minyak atau tidak untuk menopang harga minyak ke depan, dengan Rusia
saat ini melobi OPEC+ untuk memangkas produksi minyak sekitar 1 juta barel per
hari atau 10x lipat lebih tinggi dari pemangkasan produksi minyak OPEC+ saat
ini sebesar 100 ribu barel per hari.
UST
yield tenor 10-tahun naik ke sekitar level 3,78% sementara pasar saham AS
melemah signifikan, dengan Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq masing-masing
melemah sebesar -1,54%, -2,11%, dan -2,84%, di tengah berlanjutnya kekhawatiran
investor terkait pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif ke depan oleh
Fed mendorong resesi ekonomi global.
Menkeu
menyampaikan optimisme bahwa perekonomian Indonesia masih cukup kuat untuk
menghadapi dampak krisis yang semakin parah di Inggris. Saat ini, 76%
masyarakat Inggris telah menderita akibat biaya hidup yang meroket hingga
memicu aksi jual rumah di Inggris. Sementara itu, pasar perumahan Inggris
mungkin akan menghadapi krisis karena kenaikan suku bunga KPR yang tinggi, yang
mengakibatkan kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
IHSG
ditutup menguat terbatas 0,07% atau 5bps ke level 7.040,80.
Rupiah
ditutup menguat 0,23% atau 35 bps ke level Rp15.228/USD, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level
Rp15.263/USD.
Demikian disampaikan, terima kasih.
Divisi Pengelolaan Investasi
DAPENBI IP