Financial Market Update

Point of Interest:

  • Inflasi headline di AS turun selama 4 bulan berturut-turut menjadi 2,9% YoY pada Juli 2024, lebih rendah dari ekpektasi konsensus dan bulan Juni 2024 sebesar 3,0% YoY. Sementara itu, core inflation AS Juli sebesar 3,2% YoY, lebih rendah dari Juni 2024 sebesar 3,3% YoY.


  • Menurut CME Fedwatch Tool, konsensus memperkirakan probabilitas 37,5% untuk pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50bps pada FOMC September. Namun demikian, terdapat upside risk yang berasal dari inflasi pada sektor perumahan dan jasa transportasi yang tinggi.


  • Berdasarkan estimasi kedua dari Eurostat, ekonomi Uni Eropa tumbuh sebesar 0,3% QoQ pada Q2-24, sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar. GDP YoY juga tumbuh sebesar 0,6% pada Q2-24. Sementara itu, employment change bulan Q2-24 turun sebesar 0,2% QoQ dan 0,8% YoY. 


  • BPS melaporkan surplus neraca perdagangan barang Indonesia mencapai USD0,47 miliar pada bulan Juli, atau turun sebesar USD1,92 miliar dari surplus bulan Juni sebesar USD2,39 miliar. Adapun surplus terbesar berasal dari perdagangan dengan AS, sedangkan China justru menjadi penyumbang defisit terbesar.

  • Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I-2024 sebesar 29,87% dari PDB, atau tertinggi sejak triwulan I-2023. Adapun penyumbang kenaikan posisi ULN terbesar adalah Bank Indonesia dengan kenaikan mencapai 127% YoY, sementara utang pemerintah cenderung stagnan.

  • IHSG ditutup melemah 0,36% ke level 7.409,50.

  • Rupiah ditutup melemah 0,16% ke level Rp Rp15.695/USD, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level Rp 15.675/USD.

Divisi Pengelolaan Investasi
DAPENBI IP