Financial Market Update
POI - Point of Interest:
Yield UST 10-tahun merosot
ke 2,58% merupakan level terendah dalam 5-bulan terakhir, karena investor yang
agresif mengkoleksi aset safe-haven di tengah kekhawatiran yang masih berlanjut
akan sinyal terbaru dari perlambatan aktivitas ekonomi global, termasuk angka
PDB AS yang mengecewakan pekan lalu.
Sebagai sinyal lebih
lanjut dari perlambatan ekonomi AS, Purchasing Manager Index (PMI) ISM AS turun
tipis menjadi 52,8 pada Juli 2022 dari 53,0 pada Juni 2022, tetapi masih di
atas perkiraan konsensus sebesar 52,0. Angka tersebut menunjukkan aktivitas
pabrik dalam mode bertumbuh selama 26 bulan berturut-turut namun merupakan
level pertumbuhan terlemah sejak Juni 2020.
Harga minyak Brent merosot
hampir 10% ke bawah USD100/barel seiring indeks PMI di AS dan kawasan Eropa
menunjukkan pelemahan aktivitas pabrik, wabah Covid-19 yang meningkat di Cina
dan prospek ekonomi global yang melemah membebani permintaan minyak ke depan.
DJPPR menerbitkan SUN
senilai IDR19,06 triliun melalui lelang SUN hari ini, diatas target
indikatifnya yang sebesar IDR15,0 triliun. Total penawaran investor yang masuk
dalam lelang kali ini mencapai IDR36,91 triliun, lebih tinggi dari lelang SUN
sebelumnya yang sebesar IDR29,45 triliun. FR0091 menjadi seri yang paling
diminati investor, dimana total bid investor pada seri ini mencapai IDR17,77
triliun.
IHSG ditutup menguat 0,28%
atau 19 bps ke level 6.988,16. IHSG diperdagangkan fluktuatif hari ini sebelum
indeks ditutup menguat tipis. Rencana kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan
membebani sentimen regional hari ini dan memicu aksi jual di seluruh bursa
regional. IHSG menghabiskan sebagian besar sesi di zona negatif sebelum arus
beli pada penutupan mengirim indeks berakhir menguat. Saham berkapitalisasi
besar naik untuk mendukung pasar sementara saham komoditas menurun.
Rupiah ditutup melemah 20bps atau 0,13% ke level Rp14.893/USD, dibandingkan
dengan penutupan sebelumnya di level Rp14.873/USD.
Demikian disampaikan, terima kasih.
Divisi Pengelolaan Investasi
DAPENBI IP