Financial Market Update

POI - Point of Interest:

*   Yield US Treasury tenor 10-tahun terkonsolidasi di sekitar level 4,1% sementara indeks USD terkonsolidasi di sekitar level 110 karena investor masih cenderung wait and see menjelang rilis data inflasi Oktober di AS sebagai petunjuk lebih lanjut terkait kenaikan suku bunga ke depan. Investor saat ini memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 50 bp pada bulan Desember, namun laporan inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan dapat memicu ekspektasi investor untuk kenaikan sebesar 75 bp pada bulan Desember 2022.

*   Hasil US midterm election lebih ketat dari perkiraan. Kemungkinan besar Partai Republik akan memenangkan DPR AS, tetapi untuk kontrol Senat hasilnya sejauh ini masih seimbang. Pemerintahan yang terbagi 2 kubu, dengan Partai Republik memenangkan DPR AS dan mungkin Senat, dapat meredakan kekhawatiran terkait pengeluaran fiskal yang agresif yang dapat memperburuk inflasi yang sudah tinggi saat ini.

*   Persediaan grosir di AS tumbuh sebesar 0,6% MoM menjadi USD918,5 miliar pada September 2022, di bawah perkiraan konsensus sebesar 0,8% MoM dan turun dari 1,4% MoM pada Agustus 2022. Secara tahunan, persediaan grosir tumbuh sebesar 24,1% YoY pada September 2022, juga di bawah perkiraan konsensus sebesar 24,5% YoY.

*   Inflasi produsen China turun 1,3% YoY pada Oktober 2022, di bawah perkiraan konsensus penurunan 1,5% YoY dan berbalik arah dari kenaikan 0,9% pada September 2022. Ini adalah penurunan pertama inflasi produsen sejak Desember 2020, mencerminkan lemahnya permintaan domestik dan gangguan pada produksi di tengah pembatasan ketat Covid-19.

*   Menurut JP Morgan, tingginya harga komoditas, re-opening ekonomi, dan kebangkitan sektor pariwisata akan menopang perekonomian Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2023. Selanjutnya, JP Morgan memiliki pandangan positif terhadap sektor perbankan Indonesia yang akan diuntungkan dari ekspansi margin di tengah tren kenaikan suku bunga dan permintaan kredit yang lebih kuat serta peningkatan adopsi teknologi.

*  IHSG ditutup melemah 1,46% atau 103bps ke level 6.966,84. Transaksi pasar tetap moderat karena pelaku pasar masih wait and see menjelang pengumuman inflasi AS malam ini. Di penghujung hari, IHSG ditutup di bawah 7.000 karena tertekan oleh saham-saham berkapitalisasi besar dan saham batubara. BBCA -0,85%, BBRI -2,58%, TLKM -0,48%, ASII -0,38% dan GOTO -5,53%, sedangkan nama-nama batubara turun mengikuti pelemahan harga batubara, ADRO anjlok 4,4%, PTBA anjlok 5,2%, tangki ITMG 3,7% , INDY turun 7% dan HRUM menutup hari ini 4,3% lebih lemah.

*   Rupiah ditutup melemah 0,19% atau 30bps ke level Rp15.691/USD, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level Rp15.661/USD.   


Demikian disampaikan, terima kasih.


Divisi Pengelolaan Investasi

DAPENBI IP