Financial Market Update

Point of Interest:

·       Fed Chair, Jerome Powell, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS yang kuat memberikan fleksibilitas kepada pejabat Fed untuk mengambil pendekatan yang hati-hati dalam memutuskan pemangkasan suku bunga. Powell menekankan bahwa perekonomian AS tidak memberikan sinyal perlunya pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

 

·       PPI YoY AS (Okt) naik menjadi 2,4% dari 1,9% (Sep), di atas perkiraan konsensus sebesar 2,3%. PPI Core YoY AS (Okt) juga naik menjadi 3,1% dari 2,9% (Sep).

 

·       Klaim pengangguran AS (9 Nov) turun sebanyak 4.000 dari pekan sebelumnya menjadi 217.000, jauh di bawah ekspektasi konsensus sebesar 223.000. Data tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap kuat.

 

·       Retail Sales YoY China (Okt) tumbuh 4,8%, naik dari 3,2% (Sep) dan merupakan level tertinggi dalam 8 bulan terakhir yang mengindikasikan dampak dari stimulus baru-baru ini. Peningkatan retail sales juga menunjukkan perbaikan dalam sentimen konsumen.

 

·       Surplus neraca perdagangan barang Indonesia (Okt) tercatat $2,48 miliar, turun $760 juta dari surplus Sept sebesar $3,23 miliar disebabkan pertumbuhan impor yang lebih besar dari ekspor. Ekspor YoY (Okt) tumbuh 10,25%, naik dari 6,31% (Sep), sementara Impor YoY (Okt) tumbuh 17,49% dari pertumbuhan Sep sebesar 8,55%.

 

·       Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia 2024 sebesar 75,08 (kategori tinggi), naik 0,85% dari IPM 2023 sebesar 74,39. Kenaikan tersebut terutapa didorong oleh kenaikan umur harapan hidup saat lahir menjadi 74,15 tahun.

 

·       IHSG ditutup melemah 2,05% ke level 7.161,26.

 

·       Rupiah ditutup melemah 0,51% ke level Rp15.855/USD, dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp15.775/USD.

 

 

 

Divisi Pengelolaan Investasi

DAPENBI IP